Poesie III


Desember Saat Ku Nanti

Desember saat ku nanti
Menunggu tiba waktu waktumu kembali;
Terpaku aku dalam paras disetiap mimpi
Tatkala  hanya bayang ilusi;
Telah tiba rasa yang aku nantikan
Saat sepi dalam keramaian;
Saat sunyi dalam pekiknya obrolan
Hanya karena terjerembab dalam kerinduan

Membisu seribu bahsa, karena aku tak mampu
Tersesat dalam kata-kata, karena aku tak tahu
Apa yang harus aku katakan?
Jika rindu itu berayun sendu

November saat yang ku benci
Derai hujan melipur hati yang sepi;
Dingin malam selalu menghantui
Namun, kenapa jangkrik itu terus bernyanyi?
Aku akan tetap bertahan dari racun kesepian
Aku akan tetap berdiri dari dingin hari ini
Walau berada dalam kerapuhan, sayang
Cintaku tak akan terbagi

Temaram adalah kesunyian yang berair mata
Sekadar merajut rasa dalam cinta
Hening adalah saat aku tak mendengar ceritamu
Sapi jika aku tak melihat tawamu
Dan sendiri adalah ketika aku dan kamu
Terpisah jarak dan waktu

Oktober saat yang kucari
Saat setiamu tergenggam erat dalam jemari
Lewati kemilau jingga depan teras kamarku
Sampai datang nafas terakhirku
Sayang, sekuntum bunga merekah
Hinggap kumbang berjuta amarah
Jangan tunggu tangkainya layu
Hanya karena aku sangat merindukanmu.


Jambrunk, november 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar