Sabtu, 23 November 2013

Asal Usul Nama Kota Pati


Setelah melakukan perjalanan dan penelusuran dari berbagai peninggalan sejarah kota Pati baik banguna kuno, petilasan, dongeng, cerita rakyat, dan babad kab. Pati, saya sampai saat ini belum menemukan secara pasti asal muasal nama "Pati" dalam Kabupaten Pati. Dalam data yang dipublikasikan pemkab Pati hanya menunjukkan bagaimana proses dan sejarah pergantian nama dari Kabupaten Pesantenan menjadi Kabupaten Pati. Perpindahan tempat yang mulanya berada di Desa Kemiri menjadi di Desa Kaborongan oleh adipati Tambranagara karena lebih dianggap memiliki Fang Shui (hoki) lebih baik. Dalam babad tanah Pati dan juga dilakonkan dalam drama Yuyu Rumpung yang sering dilakonkan dalam pementasan ketoprak, tidak disebutkan sama sekali alasan kenapa daerah hasil pemberian kerajaan Majapahit itu bisa dinamakan Pati.
  

Berdasarkan rasa penasaran tersebut, saya melakukan beberapa wawancara atau sekedar diskusi dengan teman-teman yang memang masih merupakan keturunan pembesar Pati pada jaman dulu. Alhasil ada beberapa versi (pendapat) tentang arti kata Pati itu sendiri. Ada yang menyebutkan bahwa nama Pati diambil dari bahasa Jawa yang berarti kematian. Ini dimaksudkan bahwa kabupaten Pati adalah kabupaten yang mati dalam segala bentuk perekonomian atau perkembangan peradaban atau bisa dikatakan dengan sebuah wilayah yang sengaja dimatikan. Dulu dalam sejarah peperangan Adi Pati Pragola dalam merebut kekuasaan dari Mataram Islam yang terpecah menjadi Kasunanan Jogjakarta dan Surakarta, mengalami kekalahan. Pertempuran yang berlangsung disekitar Prambanan tersebut membuat Adi Pati Pragola dengan pasukannya lari menyelamatkan diri. Dari cerita tersebut dapat dikatakan jika nama Pati itu berarti sebuah wilayah yang dimatikan atau memang mati gara-gara kalah perang. Dan untuk saat ini memang pada kenyataannya kota Pati berada pada titik nadir dimana roda perputaran ekonominya stagnan atau mati suri. hehehe

Selain pendapat tersebut, ada juga yang berpendapat bahwa asal mula pemberian nama Pati itu diambil dari nama bagian terkecil dari tepung (sari ketela). Pati tepung memang bentuk dan wujudnya sangat kecil sekali dan untuk melihat satu butir pati tepung mata kita harus menggunakan alat bantu. Hal ini dihubungkan dengan kondisi wilayah kabupaten Pati yang sangat kecil. Luas wilayah yang merupakan sebuah karesidenan bagi kota-kota disekelilingnya itu sangat kecil dibandingkan luas wilayah kabupaten yang lain seperti kab. Jepara, kab. Blora, kab. Kudus, kab. Purwodadi, dan kab. Rembang. Secara tidak langsung, fakta membuktikan memang kondisi kabupaten Pati sangat kecil dan diibaratkan seperti pati tepung.

Pendapat yang lain mengatakan bahwa Pati berasal dari kata sari pati (inti) dari pulau Jawa. Dimana sebagian penduduk Pati mempercayai keberadaan wilayah tersebut mempunyai peran penting dalam sejarah perkembangan kebudayaan di Jawa. Bagaimana tidak jika dilihat dari beberapa kisah awal mula pencipta penanggalan Jawa oleh Ajisaka ketika pertamakali datang di Pulau Jawa, ia melihat hamparan tanaman yang bernama Jawawut (padi). Sehingga nama pulau yang ditemukan oleh Aji Saka itu diberi nama Pulau Jawa. Akan tetapi hal yang paling penting adalah tempat dimana Aji Saka melihat hamparan tanaman padi tersebut. Survey membuktikan bahwa lebih dari 75% luas wilayah Pati terdiri dari hamparan persawahan yang digunakan untuk menanam padi. Disamping itu juga mayoritas penduduk kabupaten Pati adalah petani sehingga disinyalir Aji Saka pada waktu itu berada di wilayah Kabupaten Pati. Sari pati yang dimaksudkan disini adalah titik dimana penemuan pulau jawa bertempat di Kabupaten Pati. Hal-hal yang merujuk pada kabupaten Pati sebagai sari pati (inti) pulau jawa antara lain dalam keberadaan kisah wali songo pada jaman dahulu khusus untuk jawa tengah diseputaran wilayah Kab. Pati. Seperti Sunan Muria, Sunan Kudus, Sunan Bonang, dan Sunan Kalijaga jika dilihat dari tempat pemakaman beliau berada mengelilingi Kab. Pati. Tanda-tanda yang lain adalah banyak pelajar atau mahasiswa yang tersebar diseluruh Indonesia berasal dari kabupaten Pati dan rata-rata dari mereka berprestasi dalam bidangnya masing-masing. Dengan kata lain, orang pati itu sudah dikenal masyarakatnya luas khususnya di pulau Jawa dengan kepintarannya. Hal ini menunjukkan bahwa kwalitas SDM masyarakat pati unggul sekalipun tingkat perekonomian mereka rendah. hehehe

Dalam jagad mistik jawa, tidak dipungkiri bahwa kabupaten Pati mempunyai peran penting bagi mereka yang mendalaminya. Memang pada kenyataannya banyak paranormal yang tumbuh dan berkembang di Pati, sehingga sudah lama Kabupaten Pati terkenal dengan Kota Paranormal. Selain di Jogjakarta dan Surakarta, Pati mempunyai andil yang luar biasa bagi para penganut kejawen tulen untuk melakukan ritual kebatinan karena ada yang mengatakan bahwa power atau energi alam yang ada di wilayah Kab. Pati sangat kuat. Banyak orang yang mempercayai bahwa dua pusaka yang terpampang di dalam logo Kab. Pati yaitu Kuluk Kanigara dan Keris "X" merupakan simbolisasi kepemimpinan yang akan menguasai pulau Jawa (Indonesia dalam lingkup nasional) bagi siapa saja yang mempunyai kedua pusaka tersebut.

Untuk saat ini memang Kab. Pati belum terdengar gaungnya diantara kabupaten-kabupaten yang lain. Tapi nanti suatu saat jika memang asal mula nama Pati merupakan intisari dari pulau Jawa dan nama tersebut mempunyai roh dengan filosofi yang mendalam, maka Kab. Pati akan benar-benar diperhitungkan diantara jajaran kota-kota besar di Indonesia. Sebagai akademisi atau kaum yang terpelajar tidak boleh menjadikan rumor, issue, pendapat, pengandaian, dll sebagai landasan berpikir yang valid. Akan tetapi bagaimana jika sampai saat ini jawaban dari pertanyaan asal muasal nama "pati" dalam Kab. Pati belum ditemukan bukti yang otentik, maka boleh saja saya menuangkan buah pemikiran saya ini dalam sebuah tulisan. Siapa tahu bisa dijadikan rujukan untuk menuju sebuah kebenaran yang memang sampai saat ini masih menjadi rahasia Tuhan. Salam menulis.

Disusun oleh: Eko Romansah
16/11/2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar