Selasa, 30 Juli 2013

Gagal Jadi Mahasiswa atau Keteraturan Pola Hidup


Dinamika perubahan pola hidup pasti dialami bagi setiap individu. Proses perubahan yang seperti putaran roda akan terus berjalan sesuai pada porosnya. Perubahan ini meliputi semua kabiasaan yang terus berubah dari hari ke hari dengan arus maju. Yang dimaksudkan disini adalah bagaimana pola hidup manusia yang berkembang dari masa ke masa bergerak dari titik nol dan akan kembali ketitik nol kembali. Seperti bumi yang berputar searah mengelilingi matahari, begitulah kehidupan manusia. Dari terang menuju gelap dan akan terbit terang kembali, dari kelahiran menuju kematian dan akan datang kelahiran kembali, seperti datangnya siang yang ditelan malam dan siang akan menampakkan kembali. Begitulah pola hidup yang semestinya tidak akan pernah stagnan tanpa gerak laju perubahan. Bisa saja yang seperti ini dikatakan sebagai sebuah proses yang akan menuju  pada satu titik kembali atau memang berhenti di tengah-tengah ayang dinamakan kosong.
Berfilsafat bukan berati memaksakan kemustahilan menjadi kebenaran namun mencari kebenaran sesuai dengan akal pikiran manusia. Hal-hal yang mendasar mengenai struktur kehidupan mulai dideskripsikan dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks.

Adalah Membaca


Masih seputar membaca. Istilah membaca dapat mencakup pengertian yang sangat luas sekali. Untuk merumuskan pengertian membaca sangat sulit karena ragam kegiatan membaca berbeda-beda. Seperti halnya pengertian membaca dari proses kegiatan membaca, bahan atau materi bacaan, dan tujuan membaca itu sendiri.
Bisa dikatakan bahwa membaca adalah mereaksi pengamatan tehadap huruf yang merupakan representasi bunyi ujaran atau tanda penulisan yang lainnya. Dari hasil mereaksi tersebut, kemudian terjadi rekognisi, yakni pengenalan bentuk dalam kaitannya dengan makna yang dikandung serta pemahaman keseluruhan yang masih harus melewati tahapan-tahapan tertentu. Membaca merupakan suatu bentuk kegiatan yang kompleks yang melibatkan fisik, mental, pengalaman, dan pengetahuan. Dalam proses membaca terjadi beberapa tahapan yang saling berurutan.  Mulai dari pengamatan teks, memahami hubungan antar teks , memahami makna kata, mendalami pemahaman, dan evaluasi untuk menyusun kesimpulan.

Budaya Menulis yang Rendah


Menulis adalah bentuk kegiatan kedua yang harus dilakukan setelah membaca. Seperti yang dilakukan kebanyakan orang menulis untuk menuangkan apa yang ada dalam pikiran kita kedalam bentuk aksara. Menulis merupakan bentuk intepretasi buah pikiran selain berbicara. Prosesnya sederhana saja, dari membaca kemudian input materi bacaan masuk kedalam otak dan kemudian diolah dalam otak melalui serangkaian proses yang kemudian diaktulisasikan lewat bahasa oral, bahasa tulisan atau cukup disimpan dalam ingatan si pembaca. Input yang masuk dan bersarang dalam otak lebih baik dituangkan dalam bentuk tulisan atau lesan. Layaknya sebuah pancuran air, agar tidak penuh dan tumpah maka bak air sebaiknya dialirkan dalam lubang pancuran yang mengalir menuju wadah yang lainnya. Begitu pula kerja otak kita yang semakin lama semakin banyak otak menampung input yang jika tidak dialirkan dalam bentuk tulisan atau lesan maka yang terjadi adalah lupa.

Skripsi di Mata Mahasiswa Sekarang

Departemen pendidikan Universitas yang nantinya akan mengahasilkan lulusanyang mendapatkan gelar Sarjana memang menjadi topik yang tak akan habis untuk diperbincangkan. Jenjang sekolah tinggi yang ditempuh setelah program wajib belajar 9 tahun yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia memang tidak diwajibkan. Pemerintah hanya mewajibkan untuk bersekolah sampai jenjang sekolah menengah atas atau SMA. Di Indonesia, lulusan SMA tidak mendapatkan gelar apapun seperti yang diberlakukan di negara-negara lain. Rata-rata lulusan sekolah menengah atas tidak mendpatkan tempat yang layak dalam dunia kerja di Republik ini.Hal ini disebabkan oleh rendahnya negara untuk menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat yang memang tidak sebanding dengan pertumbuhan penduduk Indonesia. kebanyakan, tenaga-tenaga kerja Indonesia di isi oleh para mereka yang mempunyai ijazah Tingkat Univeristas, entah itu yang bergelar Diploma, S1, S2, dsb.

Jumat, 26 Juli 2013

Iqro Lebih dari Sekedar Membaca



Membaca  adalah suatu bentuk aktifitas mengejakan aksara. Entah bagaimana tepatnya, namun membaca mempunyai peranan penting bagi perkembangan diri. Apapun meteri yang dibaca secara langsung atau tidak langsung memberikan pengaruh akan cara berpikir seseorang. Menurut saya, aktifitas membaca pasti membawa hal positif bagi siapapun tanpa melihat apa yang dia baca. Logikanya, perubahan sikap dan pola berpikir seseorang setelah membaca apapun tergantung individu masing-masing. Satu hal yang perlu digaris bawahi adalah dengan membaca pasti akan bermanfaat bagi pembaca dalam sikon yang tak terprediksi,  baik dalam waktu dekat setelah melakukan aktifitas membaca atau dalam jangka panjang yang akan datang.

Budaya Lintas Bahasa



Budaya memiliki definisi yang berbagai-bagai. Konteks budaya yang tidak disejajarkan dengan kajian ilmiah maka akan mengalami polarisasi makna yang hampir tidak mempunyai batasan-batasan. Sekalipun jika harus dipaksakan, untuk menilik makna dan definisi budaya itu sendiri harus melalui landasan berpikir yang kompleks. Seperti halnya jika budaya didefinisikan secara epistimlogis ketatabahasaan maka budaya memiliki makna yang hampir sama dengan definisi peradaban. Logikanya antara budaya dan peradaban adalah samar. Semacam bayi lahir kembar yang waktu lahirnya bergantian barang 20 atau 30 menit. Mereka memiliki paras dan bentuk fisik yang saling mengekor namun secara naluriah memiliki ruang gerak yang bisa terpaut jauh.

Senin, 22 Juli 2013

Satu Jam Separuh Siang

Satu jam setelah separuh siang
Setelah separuh menunggu, sebelum datang.
Satu jam setelah bedug seruan menjelang
Setelah seruan azan membawa berita gamang.

Aku berseru dalam deru-deru terik
Membuncah menggebrak pelik
Dalam gemuruh adalah kosong
Dalam kosong berisi hampa, senyap
Sunyi menggelincir arus-arus darah
Dalam kehidupan yang tak hidup.

Kamis, 18 Juli 2013

Padang Mbulan Punya Cerita

Diantara Padang Mbulan, kopi-kopi bercakap masing-masing dan nampak asing,
Diantara Padang Mbulan, kartu-kartu saling membanting di atas meja yang bising,
Diantara Padang Mbulan, orang-orang bersalaman dan berkenalan,
Diantara Padang Mbulan, lalu salah pergaulan.

ini jaman, jaman batu.
manusia semakin membatu, mengeras dan semakin bringas.
ini jaman, jaman Asu
manusia kencing sembarangan, berjilatan tak tau aturan, sembarangan.
ini jaman, jaman purba
persenggamaan ada dimana-mana, dan rata-rata hamil muda.
ini jaman, jaman palsu
jika ndak meniru dikata wagu, begitu Jawanya.

Tips belajar sastra

Untuk menjadi anak sastra, sama sekali tidak membutuhkan bakat yang sudah diberikan Tuhan kepada kita. Pada dasarnya setiap individu atau manusia memiliki kemampuan untuk megembangkan setiap potensi yang dimilikinya. Baik potensi yang telah nampak dan disadari oleh pribadi masing-masing atau potensi yang secara tidak langsung belum diketahui.
Sastra adalah keseluruhan ungkapan perasaan yang dimiliki manusia yang dituangkan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Hal-hal yang mengenai ungkapan perasaan merupakan bentuk dari sastra itu sendiri. Namun, pada umumnya manusia kurang begitu menyadari bahwa dunia sastra adalah dunia dimana seluruh aktifitas manusia terealisaikan dalam bentuk karya sastra. seperti yang telah dijelaskan oleh beberapa teoritikus Sastra, bahwa karya sastra dibagi menjadi dua bentuk yaitu karya sastra lisan dan karya sastra tulisan.

Apresiasi Karya Sastra Novel yang Berjudul “La Nuit Sacrée” karya Tahar Ben Jelloun



1.      Autobiografi Tahar Ben Jelloun

Tahar Ben Jelloun lahir di kota Fes, Marocco, pada tanggal 1 Desember 1944. Dia adalah seorang penulis Marroco. Sekalipun Ben Jelloun berbahasa Arab sebagai bahasa Ibu, namun ia menggunakan bahasa Prancis pada setiap karya-karyanya.
            Ben Joullen menempuh pendidikan di Lycée Regnault (setarap dengan SMA) di kota Tangier, Marocco, sampai Ia usia 18 tahun. Ben Joullen meneruskan pendidikannya di bidang Ilmu Filsafat pada Universitas Muhammed V di Rabat. Disitulah Taher membuat puisi untuk pertamakalinya yang berjudul Hommes Sous Linceul de Slience, 1971.

Tanda


Aku hidup dengan tanda
Gerak-suara-visual dan kesemuanya
Menjadi Aku, tanda.

Dari tanda, aku dapat apa-apa,
Dari tanda, pun aku tak mampu apa
Dari tanda, segala kemungkinan bisa
Dari tanda, penyamun binasa
Dari tanda, sang perawan melontar gaya

Keris Sudra


"Sayang, tak inginkah kau buatkan aku secangkir kopi dan sepotong roti di meja?"
"Suamiku terkasih, lepas subuh tadi telah kusiapkan sambal goreng kentang kesukaanmu."
"Sayang, tak seperti biasanya kau memasak pagi-pagi untukku, ada apa?"
"Tuhan memberi kabar baik untuk kita, aku diangkat menjadi Asisten Manager, sayang. Selama 3 hari kedepan Beliau memintaku menemaninya untuk General Meeting di Lion."
"Kau tak pulang nantinya? Kau akan menginap dimana?"
"Suamiku, tenanglah! Aku bisa jaga diri baik-baik."
"Istriku, kau tahu siapa Managermu itu? Ia adalah sahabatku dulu waktu aku duduk dibangku SMA."
"Kenapa kau tak bilang dari dulu sayang, kenapa? Tahu begitu aku tak perlu susah-susah untuk membangun karirku."
"Tidak apa-apa!" Ujar Iwan kepada istrinya sambil menatap jendela apartemen yang dihujani salju.