Senin, 16 September 2013

Hari Kelahiranku



Aku terlahir pada tanggal 25 Maret 1991. Aku terlahir disebuah desa kecil yang merupakan pinggiran pantai sebelah utara pulau Jawa, yaitu kota Pati. Kota yang menjadi bagian dari wilayah Jawa Tengah  adalah kota kecil yang memang menjadi karesidenan untuk beberapa kota disekitarnya. Aku terlahir di desa Bumi Harjo, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati. Aku terlahir dari hasil pernikahan ayah dan ibuku yang bernama ayah Sujono dan Ibu Tasripah. Mereka dipertemukan tuhan pada tahun 1989. Ayahku berasal dari desa Bumi Harjo dan Ibuku berasal dari desa Tawang Rejo, sebuah desa yang letaknya bersebelahan dengan desa ayahku. Diantara kedua desa tersebut hanya dipisahkan oleh bentang sawah yang berjarak kurang lebih 2km.

Aku terlahir pada suatu malam bulan Ramadhan yang penuh rahmat dan berkah dari Tuhan. Tepat pada dini hari, setelah imsak dan awal kumandang azan subuh, disaat itu lah aku terlahir dan pertama kali tangisanku didengar oleh semesta. Aku terlahir pada hari Senin Pahing dalam hitungan primbon Jawa. Entah bagaimana kebenaran informasi tersebut, namun aku percaya pada diriku sendiri bahwa apa yang telah diceritakan oleh orangtuaku adalah benar. Dan memang setelah aku cocokkan dengan perhitungan Primbon Jawa memang benar adanya bahwa tanggal 25 Maret 1991 adalah jatuh pada hari Senin Pahing.
Aku terlahir di dunia setelah mengalami proses yang sangat sulit. Kata ibuku, aku dulu ketika masih dalam kandungan memang bandel. Posisiku malang nyungsang atau berada dalam posisi horizontal di perut ibuku. Butuh tenaga dukun pijat untuk kembali meluruskan posisiku yang pada mestinya yaitu vertikal. Kata ibuku dalam proses mengeluarkan diriku lebih dari 6 jam sendiri dan konon berat badanku melebihi apa yang orang-orang sangka. Sempat para tetangga orang tuaku mengira, ibuku mengandung anak kembar namun ternyata hanya satu kepala dan satu badan, yaitu aku.
Eko Romasah adalah namaku. Nama itu diberikan oleh orangtuaku setelah melakukan diskusi yang alot. Bagaimana tidak jika ayahku menghendaki nama Eko Romadhon karena aku adalah anak pertama yang lahir pada bulan Ramadhan. Namun setelah proposal nama tersebut disodorkan kepada ibuku yang baru pulih dari kesakitan melahirkanku, nama itu akhirnya direvisi oleh ibuku. Ibu menganjurkan namaku dengan Eko Romansah karena Eko Romadhon dianggap kurang pas dan agak kurang enak didengar. Mungkin jiwa ibuku yang masih muda dan menginginkan nama anak pertamanya lebih modern, maka ayahku mengalah dan sepakat dengan nama Eko Romansah. Sekalipun mengalami perubahan namun orangtuaku tetap menganggap bahwa aku adalah anak pertama yang lahir dibulan Ramadhan.
Selapan dino (8 hari) dari kelahiranku, aku sudah teramat disayang Tuhan. Kata neneku yang dari ibu, aku dulu diusir dari rumah mertua ibukku sendiri yakni dari rumah ayahku. Aku sendiri tak tahu persis dengan apa yang terjadi saat itu namun yang aku tahu, nenekku sendiri dari ayah telah mengusir aku dan ibuku. Kata nenek aku diboyong dari rumah ayah menuju rumah ibu yang ada di Desa Tawang Rejo. Dengan terpaksa ibu kembali kerumah asalnya beserta aku dan ayahku. Mungkin saja keberadaan ibuku di keluarga ayah tidak diterima karena ibu berasal dari keluarga yang lebih miskin dari ayah. Atau memang mertua ibuku dan sekaligus neneku sendiri sedang mengalami konflik internal dengan ayahku. dan entah bagaimana ketika aku menduga-duga dan ketika sedang menuliskan ini, air mataku deras mengucur tak tertahankan dari kelopak mata, dan aku benar-benar tak mampu melanjutkan semuanya, puji Tuhan pencipta Semesta Alam!



Romasah, 09/10/2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar