Jumat, 18 November 2011

KKN Itu Membunuhku

Sore ini luar biasa, hujan turun dengan tiba-tiba, menghujam deras muka dinding yang panas, meletup-letup membuatku takut, dan benar-benar takut.
Sayang, angin datang membawa pasukan, sangat mengerikan! Menghempas pepohonan, goyah, tak sampai patah.
Awan semakin gelap, kilat semakin mendekat, dan petir itu menyerangku, sayang. Kursiku bergetar dan aku semakin gentar.
Kaca jendelaku buram, sayang. Aku tak bisa melihat gugus gunung kita, lantas bagaimana denganMu? Tidakkah kau tahu, aku sangat ingin bercumbu?
Bukan teman sekamar yang aku tunggu, bukan pula derai air mata yang pilu.
Di balik kaca aku termangu, mencoba mencela waktu, mencari-carik diantara awan abu, cemas-cemas aku menunggu kedatanganmu.


jambrunk, November 2011

Kamis, 17 November 2011

Kopi Bunga

Sayang, kopi bunga telah datang, kali ini bukan kopi senyum, tak seperti biasa, luar biasa. Kau tahu apa artinya?
Kopi bunga ku berkuncup tiga, tak bergerat pada ujungnya, berdenting pada cangkirnya, 360 drajat pusarannya.
Kopi bunga ku tak bertangkai, tak berduri, lalu tak juga bermatahari, dan sekadar menunggu hujan malam ini.
Kopi bunga ku hangat di dada, namun jauh untuk dirasa. Hambar sayang, bukan karena kurang gula, bukan pula lidah yang mati rasa. 1 teguk 2 teguk 3 teguk, dan hati ini terasa remuk. Iya, benar-benar remuk, saat sampai datang parasmu nan sejuk,

Rabu, 16 November 2011

Basah

rabu, 15.30
*hujan telah menghadang,banting setir depan garasi sekadar roko-rokok santai dan aku enggan basah,iya aku pakai kaos putih hari ini,tapi apa daya jika "toleransi" sudah hilang dari kamus besar bahasa indo,,gerbang dibuka, pindahkan motormu! mobilku mau keluar!*
(kudu tak dupluk kacane!)

Minggu, 30 Oktober 2011

Mari Ber-Tenses

I gave you red card.
You gave me red card.
Did i give you red card?
Yes, you gave me red card.

... I have given you yellow card.
You have given me yellow card.
Have i given you yellow card?
Yes, you have given me yellow card.

I give you blue card.
You give me blue card.
Do i give you blue card?
Yes, you give me blue card.

I will give you every card.
You will give me every card.
Will i give you every card?
Yes, you will give me every card.

Selasa, 25 Oktober 2011

wisuda

X : Wisuda itu harus bawa orang tua, ya?
S : Buktinya banyak mobil berserakan disini.
X : Wisuda itu harus bawa orang tua, ya?
M : Buktinya banyak makanan berserakan disini.
X : Wisuda itu harus bawa orang tua, ya?
... L : Buktinya banyak fotografer berserakan disini.
X : Wisuda itu harus bawa orang tua, ya?
XL : Hisaplah rokokmu pelan-pelan, seperti kau menghisap keadilan

Minggu, 02 Oktober 2011

Dansa di Sore yang Layu

Sayang, mari kita berdansa di sore yang sayu, kita tak butuh lagu sendu kerena kita tak saling merayu, cibir saja dinding-dinding kamarku jika nanti dia mengadu. Sayang, mari kita sirami bunga-bunga yang telah layu, sampai saat setan pun tak akan tau, rapatkan tanganmu di balik punggungku, jangan kau kepalkan batu di kepalaku, Sayang, mari bercanda di balik jendela, hingga mentari cemburu melihatnya, pintakan pada langit segumpal hasrat yang membara, sampai tak seorangpun mampu mengusik dansa KITA. (2 oktober 2011)

Minggu, 21 Agustus 2011

tak kunjung terlelap

tempelkan! ayo cepet tempel! lebih dekat! dekat! ayo! lagi! tunggu apa lagi? ayo sampai aku tak mampu temukan terang diantara gelap! buram, jauh terasa jauh saat kelopak ini mulai berciuman. hilang,melayang, terbujur lentang mayat-mayat sesaat.mimpi!aku merindu..
 
21 Agustus 2011

Rabu, 17 Agustus 2011

pelangi

ambil kacamata itu!
periksalah!
bila perlu copot!
lihat apakah itu buram?aku diam,
samar?aku senyum,
lalu apa?
itu hitam?tidak,
itu putih?tidak,
bening?tidak sama sekali,
ah! mungkin matamu ada debu,
aku PELANGI.

jempol tanda plokamator

ini jempolku,mana jempolmu? teriak tanda terjepit,terinjak tanda teriak, ini jempolku, mana jempolmu? kenapa kau beri aku kelingking? kecil,hitam,burik, untuk apa?kelingkingmu hanya mampu menciumku dari depan dan tak mampu dari blakang. aku butuh yang bisa depan belakang!!aku butuh adu domba,bukan adu kelingking! (17 agustus 2011)

Senin, 15 Agustus 2011

kejam..

Selamat jalan Semarang.
Pesona asrimu sekarang padam dan berganti panas yang menganga.
Aku terdepak dari kilaun merahmu yang kejam.
Pendar-pendar ketenangan perlahan tenggelam.
Aku putuskan kembali ke bilik kayu yang tak sekuat dan semegah tembokmu.
Aku pulang kawan...
Semoga esok kita bersua kembali..

angan...

Terpagut dalam seberkas angan.
bak ribuan warna yang bercampur pekat,
ringan bagai molekul dan atom,
sebuah keinginan tanpa memberatkan,
timbul dari bongkahan budaya populer,
mempertaruhkan kepercayaan demi pembuktian bahwa aku bisa,
udara itu begitu cepat menyambar pekat,
ku abadikan hasrat dalam kata-kata.
Inilah yang lebih penting dari puisi cinta,
sebuah angan yang membanggakan