Jumat, 18 November 2011

KKN Itu Membunuhku

Sore ini luar biasa, hujan turun dengan tiba-tiba, menghujam deras muka dinding yang panas, meletup-letup membuatku takut, dan benar-benar takut.
Sayang, angin datang membawa pasukan, sangat mengerikan! Menghempas pepohonan, goyah, tak sampai patah.
Awan semakin gelap, kilat semakin mendekat, dan petir itu menyerangku, sayang. Kursiku bergetar dan aku semakin gentar.
Kaca jendelaku buram, sayang. Aku tak bisa melihat gugus gunung kita, lantas bagaimana denganMu? Tidakkah kau tahu, aku sangat ingin bercumbu?
Bukan teman sekamar yang aku tunggu, bukan pula derai air mata yang pilu.
Di balik kaca aku termangu, mencoba mencela waktu, mencari-carik diantara awan abu, cemas-cemas aku menunggu kedatanganmu.


jambrunk, November 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar