Diam-diam aku kelinci.
Bagaimana bisa? Namaku bukan Kelinci.
Aku tak gemar sayur wortel dan aku pakai kacamata.
Aku tidak juga tinggal di gang Kelinci, seperti yang ada
dicerita.
Gigiku rata, tak panjang telinga, lantas bagaimana bisa?
Bukan karena aku lucu, lalu kau panggil aku kelinci;
Bukan karena aku pemalu, lalu kau paksa aku jadi kelinci.
Benar memang, aku tak suka sate kelinci, namun tak berarti
aku tak mau makan bangsa sendiri.
Nyata memang, Aku tak makan rumput, karena aku makan nasi.
Rumput tetangga maksutnya?
Ah, kau ini ada-ada saja.