Rabu, 22 Mei 2013

Celoteh Desaku

Pada jaman dulu kala, tersiar kabar pedukuhan "Dangklik" desa Tawangrejo didirikan oleh syech Subakir, ulama besar tanah Jawa dan bagian dari Wali Songo. Filosofi nama "Dangklik" berasal dari kata "Sendange Mengklik-mengklik" (sumber air yang deras).
Lantas bagaimana jika agak "diplintir" sedikit maknanya, disesuaikan dengan kekinian? Jika "Dangklik" diuraikan menjadi "kendange kewolak-walik", pasti tak akan menghasilkan bunyi harmoni, ketika ditabuh satu berbunyi satu mati dan begitu seterusnya.
Lebih ironi lagi, jika tidak saja agak "dplintir" lagi, namun maknanya sudah "dipencet terus diplintir terus ditarik" maka yang terjadi adalah "Dangklik" sebagai "selendange ora tau balik", yang membawa malapetaka seperti dalam serat Kekawin Arjuna Wiwaha.
Heuheuheuheu


31 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar