Rabu, 22 Mei 2013

Photografi dan Fenomenologi


Jika fotografi dimasukkan kedalam ranah seni, maka gambar yang mengandung fokus objek diharapkan mengandung nilai estetik, teknik, dll. Jika Photografi mengambil fokus "Human Exploration" sudah barang tentu photografer harus menggali sedalam-dalamnya nilai dan makna untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Setidaknya ada dua tipe pengambilan gambar, yaitu dengan dilakukan orang lain atau dilakukan sendiri dan juga hasil gambar yang diperoleh, diperuntukkan sebagai konsumsi pribadi atau konsumsi umum (baik komersial maupun nonkomersial). Berbagai cara untuk mempublikasikan gambar sebagai seni photografi, baik media cetak ataupun social network (facebook, twitter, kaskus, dll).


Fenomenologi, adalah disiplin ilmu yang mengkaji gejala-gejala, peristiwa, yang muncul dilingkungan sekitar. Baik mengkaji tentang gejala sosial, ekonomi, budaya, atapun yang menyangkut semua sendi-sendi kehidupan. Nah, dalam jejaring sosial seperti Facebook, sebagai sarana komunikasi yang mempermudah hubungan seseorang dengan orang lain, secara langsung atau tidak langsung, untuk mengetahui identitas pengguna akun dapat dideteksi melalui nama akun dan poto (gambar) pengguna akun. Jika dengan nama tidak bisa mempermudah kita mengenali pengguna akun karena pemakaian nama samaran, maka alternatif kedua adalah pendeteksian poto. Nah, anehnya, yang terjadi sekarang ini, kecenderungan memasang gambar pengguna akun yang hanya sebatas poto "close up" lebih "close" daripda poto KTP berukuran 3x4. Yang perlu dikaji adalah kenapa banyak wanita yang gemar mengekspose bagian wajah saja? Dengan berbagai macam gaya, mulai dari tangan yang memegang kepala, jari yang menunjuk pipi, terkadang ngupil, pipi yang dicembungkan, lidah yang dijulurkan, cemberut, menangis, pasang muka masa bodoh, muka bingung, dll dll. Dan kebanyakan "pratingkah" yang seperti itu dilakukan oleh wanita, jika pun ada laki-laki yang berpose seperti itu pasti mengalami gangguan psikis. Hehehe nah, fenomena apakah ini? Apa alasan mereka (wanita) dalam menanggapi kecenderungan yang seperti itu? Ckckck

Tidak ada komentar:

Posting Komentar