Gelung
terus gelung terus urai, sibak terus sibak terus ikat, lempar terus
lempar terus silak, tiris terus tiris terus sisir. Disisir, disilak,
diikat, terus disanggul.
Rambut gondorong, orang bilang
rambutnya yang tak bermoral dan berpendidikan, ada juga yang mengatakan
tak rapi dan menyeramkan, kaum "keras" menghakimi sebagai perbuatan
dosa, yang serupa wanita.
Dan saya lebih tertarik yang bilang
seperti ini: dengan jambang dan rambut panjang, anda nampak seperti
yang digantung di Jerusalem sana, jika disanggul nampak seperti kader
parpol yang sering bilang "restorasi!", jika dicukur dan disanggul anda
kembali kesebuah jaman kerajaan yang hampir seluruh masyarakat laki2 dan
perempuan bersanggul seperti membawa stupa diatas kepala anda dan Gajah
Mada sebagai patihnya.
Bagi saya sendiri, rambut gondrong yang
bersanggul atau tidak, hanya sebatas keterpaksaan memilih 500 rupiah
atau 5000 rupiah, Rejo*ce atau pangkas rambut Madura!
27 Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar