Selasa, 30 Juli 2013

Skripsi di Mata Mahasiswa Sekarang

Departemen pendidikan Universitas yang nantinya akan mengahasilkan lulusanyang mendapatkan gelar Sarjana memang menjadi topik yang tak akan habis untuk diperbincangkan. Jenjang sekolah tinggi yang ditempuh setelah program wajib belajar 9 tahun yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia memang tidak diwajibkan. Pemerintah hanya mewajibkan untuk bersekolah sampai jenjang sekolah menengah atas atau SMA. Di Indonesia, lulusan SMA tidak mendapatkan gelar apapun seperti yang diberlakukan di negara-negara lain. Rata-rata lulusan sekolah menengah atas tidak mendpatkan tempat yang layak dalam dunia kerja di Republik ini.Hal ini disebabkan oleh rendahnya negara untuk menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat yang memang tidak sebanding dengan pertumbuhan penduduk Indonesia. kebanyakan, tenaga-tenaga kerja Indonesia di isi oleh para mereka yang mempunyai ijazah Tingkat Univeristas, entah itu yang bergelar Diploma, S1, S2, dsb.

Ini lah republik unik dan aneh. Tidak semata-mata Tuhan menciptakan negara yang sebegini ini. seperti layaknya Tuhan menyimpan rahasia di balik kata ali lam mim yang tertera dalam kitab suci agama yang mayoritas dianut oleh sebagian masyarakat Indonesia. Namun memang perlu banyak perenungan yang mendalam untuk mengetahui tanda-tanda dimana Tuhan telah menjadikan sebuah negara yang penuh dengan lelucon ini. Banyak kekurangan yang harus dibenahi dalam Repiblik ini, seperti halnya angka kemiskinan yang tinggi, pendidikan yang rendah, SDM yang sangat memprihatinkan dan segala kebobrokan birokrasi pemerintah menjadikan Negara Indonesia dianggap negara sampah dimata dunia.
Agence of Change (mahasiswa) yang digadang-gadang oleh kaum intelektual belum mampu untuk menunjukkan eksistensinya bagi masyarakat yang rindu akan perubahan. Pola prilaku dan tata kehidupan mereka jauh dari apa yang semestinya di btuhkan oleh Negara. Mahasiswa yang merupakan produk dari perguruan tinggi saat ini sedang mengalami progres menuju titik minus. Bukan barang mustahil jika nantinya Indonesia mengalami kemunduran integirtas dan kedaulatan yang semakin tidak bisa mengikuti arus globalisasi dunia.
yang menjadi permasalahan mendasar akan problem yang sudah menjadi fakta umum bahwa gagalnya penciptaan mahasiswa yang berkualitas dipengaruhi oleh beberapa aspek yang sangan fundamental. seperti yang telah dipaparkan dalam diskusi-diskusi dari pengamat pendidikan Indonesia, tidak berjalannya sistem yang diberlakukan pada perguruan tinggi menjadi alasan utama bagi ketidak berhasilan mencetak mahasiswa yang berkualitas tinggi.
Pemberlakuan syarat utama dalam kelulusan pada jenjang Universitas dengan menyelesaikan Tugas Akhir atau Skripsi memang menjadikan beban tersendiri bagi para mahasiswa. Kebnyakan mereka yang sudah menempuh pendidikan selama 4 tahun pada program S1 terlalu disibukkan oleh rumitnya penggarapan Karya Ilmiah tersebut. waktu yang terbuang sia-sia hanya untuk menyelesaikan Skripsi tidak didukung oleh aktifitas-aktifitras lain yang bermanfaat bagi perkembangan wawasan mahasiswa itu sendiri menjadi probleng yang serius. Mereka yang sudah memeras otak untuk menyelesaikan Skripsi cenderung enggan untuk mencari sesuatu yang baru yang belum mereka dapatkan. Mereka kaum mahasiswa disibukkan untuk menghabiskan seluruh waktunya untuk melakukan bimbingan atau konsultasi materi penelitian. dan ironisnya, dari pihak dosen yang selaku penentu keberhasilan skripsi tersebut tidak melakukan respon yang baiik. bahkan cenderung untuk mempersulit kelancaran proses skripsi. sehingga yang dirasakan mahasiswa pada umumnya adalah kejenuhan dan kebosanan untuk melakukan bimbingan yang tak kunjung selesai dan akhrnya mereka memilih untuk mengabaikan apa yang seharusnya diselesaikan.
Sikap yang cenderung skeptis dan apatis untuk benar-benar berniat menyelesaikan pendidikan ini lah yang menjadikan kualitas dan kuantitas mahasiswa menurun. Tak sedikit pulan, Isue seperti itu berimbas pada mahasiswa yang berada dijenjang awal atau pertengahan. mereka yang sedang berada di semester pertengahan merasa phobia atau ketakutan yang sangat rumit.

Romansah
30-07-2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar