Rabu, 04 September 2013

Sahur Terakhir


Ramdhan ini adalah ramadan yang penuh dengan simbah tangis antara kebahagiaan dan haru biru kepedihan. Bagaimana tidak jika penantian yang sekian lama dinanti olehku dan saudara perempuanku. Penantian yang begitu kering akan dahaga kasih sayang orang tua. Sebagimana mestinya yang kita berdua dapatkan selayaknya keluarga bahagia namun Tuhanku menidakkan. Tuhanku adalah Tuhan kita penentu segala kejadian yang telah berlalu dan akan terjadi. Akan tetapi kepedihan kita bukan kepedihanmu atau juga kepedihan kalian. Dahaga kami bukan seperti dahaga kalian, yang mungkin bisa lebih kering kerontang daripada kami. Kesyukuran kami jika dinilai dari titik nol maka kesyukuran kami berada pada titik minus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar